MENGENAI YANZ


Name: yanuarsintoanggoro
Home: SLEMAN PENUH BERKAH, NGAYOGYAKARTA HADININGRAT, Indonesia
About Me: saya adalah orang yang lahir dengan (ALHAMDULILLAH YA ALLAH) kesempurnaan. lahir dari rahim seorang Budi Winarni yang di buahi oleh Sutono. Kini sedang menjalani studi di obat alami UGM. sebuah kampus yang mentereng di Indonesia (semoga aku ikut mentereng karenanya).
See my complete profile

POSTING SEBELUMNYA
BULAN
SAMBUNGAN
Free Web Site Counters
Free Web Site Counters
Sabtu, 22 September 2007
BIAYA PENDIDIKAN TANGGUNG JAWAB SIAPA?
Beberapa minggu kemarin Indonesia memperingati kemerdekaan. Kemerdekaan yang selama ini kita bangga-banggakan. Patutkah kita berbangga? Bisa ya bisa tidak. Tergantung dari mana kita melihatnya, dari mana kita mengartikan sebuah kemerdekaan; jikalau kemerdekaan diartikan sebagai bentuk dari hilangnya suatu bentuk penjajahan fisik oleh para imperialis, maka kita patut berbangga memperingati kemerdekaan (bolehlah kita leyeh-leyeh). Akan tetapi, jika kita masih melihat anak jalanan yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali, patutkah kita leyeh-leyeh. TIDAK! Mereka tidak mampu untuk belajar, tidak ada biaya! Pendidikan mahal! Lalu siapakah yang bertanggung jawab? Pemerintah? Pastinya dong, dalam UUD ‘45 (entah pasal berapa) dengan jelas disebutkan bahwa anak jalanan dipelihara oleh negara. Lalu pemerintah juga menjanjikan bahwa 20% APBN dialokasikan untuk pendidikan. Tetapi tunggu dulu, Indonesia saat ini sakit. Bahkan, katanya janjinya baru bisa benar-benar di tepati puluhan tahun lagi. Hal ini menjadikan para mahasiswa geram dan dengan lantang menuntut haknya. Dengan gagah berani mereka membela rakyat. Tapi, tunggu dulu, diantara banyak mahasiswa yang membela rakyat, banyak juga yang malah dengan enaknya menjadi tukang sedot rokok. Berapa biaya tiap harinya untuk rokok? Rata-rata orang yang saya tanyai, mereka merokok antara 6-12 batang ato lebih tiap harinya. Jika kita anggap harga satu batang rokok adalah 500 rupiah, maka paling tidak mereka mengeluarkan uang 3000rupiah tiap harinya. Jika 1000 orang mahasiswa merokok menyumbangkan anggaran rokok hariannya, maka akan terkumpul uang sebesar 3 juta rupiah TIAP HARI. Wow bayangkan jika setahun kita lakukan terus hal ini, maka akan terkumpul RP. 1.095.000.000,00. Saya kira mahasiswa perokok lebih dari 1000 orang. Jadi uang yang terkumpul lebih banyak. Berapa orang bisa dibiayai tuh? Lumayan kan dari pada menunggu janji pemerintah yang gak jelas.
posted by yanuarsintoanggoro @ 16.28  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home